Jogja Blues Forum

Nama:
Jogja Blues Forum
Kategori:
Keterangan:
Komunitas & Forum Musisi,Pemerhati,Penikmat & Pecinta BLUES di Yogyakarta

"..Been downhearted baby
ever since the day we met
I've been downhearted baby
ever since the day we met
Our love is nothin' but the blues
Baby how blue can you get..."

Quote dari Verse pertama Lagu BB king diatas kayaknya bisa mewakili kondisi Perkembangan BLUES di Yogyakarta.
BLUES...atau kita lebih mengenalnya dengan musik BLUES,suatu jenis genre dr sekian banyak genre dalam dunia musik populer saat ini,juga dianggap sebagai basic dr sekian banyak genre musik populer yg muncul sampai saat ini.Sudah menjadi bagian integral dari budaya di barat sana sejak dahulu kala,di Indonesia khususnya di Yogyakarta sampai hampir memasuki 1 dasawarsa di era Milenium ini,BLUES masih dianggap sebagai musik "pinggiran",ter-marjinalkan,hanya bisa dinikmati di Kafe2 tertentu ( itu juga kadang2 aja ;) dan di kesumpekan asap rokok kamar kos2an..dan Musisi & penikmat BLUES di Jogja makin bertanya2..ada apa sih yang sebenarnya terjadi dengan BLUES di Jogja?????
Saya bukanlah siapa2,hanya seseorang yang begitu mencintai BLUES ( well,sometimes it's like my second religion to me:) )sehingga tidak tega rasanya saya melihat musik yang begitu saya cintai ini hanya menjadi Slogan belaka dan kalimat yang sesekali diucapkan sekilas lalu kehilangan maknanya...
so....saya 'nekatkan' diri saya untuk membuat Grup ini atas dorongan beberapa rekan pecinta & musisi BLUES Jogja tanpa tujuan muluk2...hanya sebagai sarana silaturahmi online bagi orang2 yang 'senasib' dengan saya,pemerhati atau teman2 musisi BLUES Jogja yg mungkin belum dapat saya temui satu demi satu,juga untuk semua pihak yang peduli dan concern terhadap musik BLUES di Yogyakarta...mudah2an bisa muncul hal-hal positif dan Fresh dari semua yang ada disini untuk semakin memajukan BLUES di Kota tercinta ini ....sehingga rekan2 Blueser di Jogja dapat dengan Lantang menjawab pertanyaan BB King diatas...

"...YUP...This is How Blue that we can Get!"

di kutip dari :http://www.facebook.com/group.php?gid=71467941640

blockade

About BLOCKADE
TERBENTUKNYA BLOCKADE MERUPAKAN TITIK TEMU DARI BEBERAPA SAHABAT YANG TELAH KEMBALI UNTUK MENGGABUNGKAN SUATU INSPIRASI JIWA, DAN TUJUAN SERTA KREATIFITAS YANG DITUANGKAN DALAM MUSIK BERALIRAN HARDCORE DENGAN TIDAK MENGINGINKAN ADANYA SUATU KEEGOISAN YANG BERHARAP AKAN TERWUJUD PADA BAND INI. BLOCKADE TERBENTUK PADA BULAN MARET 2004 DENGAN FORMASI AWAL OPICK(BASS), DIDIN LUCK(VOCAL), LARWO(DRUM), JONI(GITAR). AWAL 2005 FORMASI TERSEBUT BERUBAH DENGAN MASUKNYA EBENK++ PADA GITAR DAN DIGANTIKANNYA OPICK OLEH BORJU PADA BASS DAN BOBBY MEGGANTIKAN POSISI LARWO SEBAGAI DRUMMER. KEMUDIAN PADA PERTENGAHAN 2005,POSISI BORJU DIGANTIKAN LAGI OLEH YUDHO.KEMUDIAN PADA PERTENGAHAN 2007 TUBUH BLOCKADE KEMBALI GUNCANG DENGAN KELUARNYA DIDIN LUCK. DAN,AKHIRNYA MASUKLAH IWAN YANG MENGISI LINE UP BLOCKADE HINGGA KINI. HAMPIR KESELURUHAN KONSEP PESAN DALAM SEMUA LAGU - LAGU BLOCKADE ADALAH HUMANISME DAN HUBUNGAN DENGAN TUHAN ARTINYA, SEMUA KEHIDUPAN DI DUNIA TIDAK AKAN ABADI, SEMUA MANUSIA ADA YANG MEMPUNYAI, SEHINGGA HIDUP INI HARUS DIHIASI DENGAN SEGALA HAL YANG BAIK, TETAP SEMANGAT UNTUK MASA DEPAN. NUANSA KONSEP MUSIK BLOCKADE MENITIKBERATKAN PADA HARDCORE, OLDSKOOL, METAL,DAN SENTUHAN GOTHIC NAMUN DITATA LEBIH MODERN DAN SENGAJA DIBUAT LEBIH HARMONIS.

bersumber : my space

NETRAL

NETRAL adalah Group Band yang dibentuk pada tanggal 11 November 1992. Dimana oleh pers Indonesia saat itu dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita kenal.

Musik adalah Suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh semua orang, dimana musik menyuarakan isi hati sang pemusik yang memang ingin mengeluarkan dan membagikan apa yang mereka rasakan kepada semua orang.

Sejak terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :

  1. BAGUS DHANAR DHANA
    Lahir pada tanggal 17 Januari 1971. Dalam band ini Bagus memainkan alat musik Bass Guitar dan juga sebagai Vokalis. Permainan Bass dan karakter suaranya memberikan warna PUNK pada musik Netral
  2. GABRIEL BIMO SULAKSONO
    Lahir pada tanggal 22 Desember 1971. Memainkan alat musik Drum, yang berhasil memberikan ciri yang unik pada musik Netral.
  3. RICY DAYANDANI
    Lebih dikenal dengan nama Miten, Lahir pada tanggal 23 September 1971, memainkan alat musik Guitar dengan memberikan ciri Rock ‘ N Roll.

Mulanya, mereka memainkan musik-musik dari luar negeri seperti Nirvana, Testament, Jimi Hendrix, Alice in chain, Metallica, dan lain-lain. Juga sering mengisi acara-acara di SMA-SMA maupun Universitas-Universitas di Jabotabek..

Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, dengan melalui perjuangan yang tidak ringan, Netral akhirnya mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti, Netral merilis album wa…lah, dan berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini..

Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.

Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.

Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral.

Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik.

Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul “ Album Minggu Ini “ dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video “ Pucat Pedih Serang “ buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.

Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.

Beberapa Additional Drummer yang pernah membantu Netral, adalah :
1. Hengky (Kindern)
2. Toni Traxx (Kaktus)
3. Eno (Djakarta)

Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.

Adapun Data diri dari Eno adalah :

Nama:
Eno Gitara Riyanto
Tempat/Tgl.Lahir :
11 Oktober 1979
Pengalaman :
- Djakarta Band
- Additional Musician untuk Bima Band
Pendidikan :
Universitas Pancasila, Fak. Teknik Arsitektur
Warna Musik :
Rock, Blues, Acid, Fusion

Bersama Eno, akhirnya Netral dapat merilis album keempatnya yang berjudul “ PATEN “ pada tanggal 9 Juni 1999. Dengan didukung Additional Musician seperti Dhani Ahmad dan Dessy Fitri, hits Netral yang berjudul “ Nurani “ dipercaya dapat menaikkan angka penjualan album diatas 150.000 unit. Apalagi di album ini masih ada materi-materi seperti Babi, ’98, & Pecah Belah, Yang Enerjik, mudah dipahami dan dapat mewakili suara-suara anak muda yang selama ini kurang didengar.Sound Guitar yang unik dan pukulan Drum Eno yang dinamis menjadikan album ini lebih matang dari album-album sebelumnya.

Pada bulan Juli 1999 dengan bantuan sutradara Dimas Djayadiningrat video klip nurani menjadi juara video musik Indonesia untuk bulan Juli 1999/2000.
Pada bulan Agustus – September netral melakukan tour di beberapa kota di jawa – bali termasuk bisa main di centerstage di Hard rock hotel Bali yang biasanya diisi oleh musik-musik yang easy listening.

Akhir bulan November Miten mengundurkan diri dari netral setelah beberapa kali absen di setiap kegiatan. Pada bulan Desember 1999 Miten berpamitan untuk berangkat ke Amerika meneruskan sekolahnya.

Setelah Miten mengundurkan diri, dan sementara posisinya diisi oleh beberapa additional , yang antara lainnya adalah Damar ( kakak kandung Miten). Adapun pengisi gitar selama belum mendapat pengganti adalah :
1. Apoy ( Denny Iskandar)
2. Damar
3. Denny Chasmala
4. Taras

Secara bergantian mereka membantu netral untuk konser, rekaman atau kegiatan lainnya.

Pada bulan Mei 2000 netral menyelesaikan rekamannya untuk “album the best” yang materinya 12 lagu kumpulan dari album pertama hingga keempat dan ditambah dua lagu baru yang berjudul Cahaya bulan, dan Warna Biru.

Total jumlah keseluruhan lagu dalam album ini adalah 14 lagu, terdiri dari :
Cahaya Bulan, Wa..lah, Nurani, Pelangi, Pucat Pedih Serang, Sakau, Boring day, Bulan, Babi, Kau, Desaku, Sampah, Bobo, Warna biru.
Untuk lebih menarik lagi judul album ini di plesetkan menjadi Netral is the best. Dan akhirnya pada bulan Juni 2000 kaset dan Compact Disc album ini dirilis oleh PT. Indo Semar Sakti selaku produser netral.

Pada Tahun 2001, dengan 2 orang personil aja netral merilis album ke V dengan judul “Oke Deh” dengan hits singlenya Bertarung.
Album ini berisikan lagu-lagu terbaru karya Eno dan Bagus serta dibantu oleh beberapa additional gitar.

Tahun 2003, Netral mendapat satu personil baru untuk posisi gitar yaitu Coki, setelah melalui audisi yang panjang dan beberapa kali ikut sebagai additional gitar di beberapa konser musik bersama netral, makan akhirnya, coki resmi menjadi anggota netral. Di tahun yang sama, netral merilis album terbaru bertitel “Kancut” dengan single pertamanya yang berjudul - I Love You. Album ini cukup sukses dan merebut perhatian anak-anak muda karena materi album ini cukup fresh, dan unik namun memiliki ciri khas netral yang kental. Pada akhir tahun 2003 , Netral mengeluarkan klip keduanya berjudul – Namanya Juga Netral. Lagu yang sedikit berbau bossas ini disertai lirik yang lucu dan tetap diakhiri dengan beat ala netral yang kencang dan powerful, menjadikan lagu ini menjadi sesuatu yang baru dan unik bagi pasar musik Indonesia.

Tanggal 7 Februari 2005, netral merilis album ke VII, dengan materi 7 lagu dan hanya dicetak 7000 keping DVD saja, netral bermaksud agar album ini menjadi persembahan yang special bagi para pecinta musik netral. Karena album ini hanya dicetak terbatas. Dengan menjadi produser album sendiri dengan nama “Kancut Record”, netral merilis album “Hitam” , dengan single pertamanya – Haru Biru. Album ini hanya dijual melalui fans club neytral, melalui distro dan melalui MTV trax, dengan disertai bonus DVD berisi film tentang pembuatan album ini. Maka menjadikan album ini sesuatu yang special dan mungkin baru pertama di Indonesia.

Pada Bulan Juni 2005, netral merilis album ke 8 yang berjudul “Putih” . Atas desakkan para penggemar netral, maka album ini dirilis secara nasional dengan bekerja sama dengan Alfa Records sebagai distributor, maka album putih ini bisa diperoleh di semua toko kaset. Album ini menghasilkan banyak single seperti ; “Terbang Tenggelam”’, “Sorri”, “di Pantai di kala rembulan”, “Super Hero”, dan “Terompet Iblis”. Album putih ini cukup sukses dalam penjualannya yang tidak kurang dari 100 ribu keping kaset terjual di seluruh Indonesia. Belum lagi jadwal konser yang padat selama 1 tahun penuh, membuat album Putih ini cukup sukses.

Adalah Netral yang berarti bebas, tanpa batasan, positif, dan tidak pernah berpihak pada apa dan siapapun, hanya berpihak pada dirinya sendiri dan diatas segalanya tentunya Tuhan Yang Maha Esa.

about Superman Is Dead

SID, punk rock pioneers of Bali, were born and bred in Kuta Rock City. The band is three chord attitude-heavy young men, by name:
" Bobby Kool (lead vocal, guitar, a dog lover and a graphic designer)
" Eka Rock (low ridin' family man, beer drinker, laid back bass and backing vocal and a warm smilin' Rock 'N Roll bandman)
" Jrx ( low ridin' beer drinking Rock 'N Roll prince charming, drummer and a hairwax junkie)
The name 'Superman is Dead' started its' evolution from Stone Temple Pilot's "Superman Silvergun". The name moved on to "Superman is Dead" cause they like the idea that there's no such thing as a perfect person out there.

SID actually stumbled together in '95, drawn by their common love of Green Day and NOFX. Their influences soon extended to the punk 'n roll genre a la Supersuckers, Living End and Social Distortion, and here they stay. They say what they wanna say, how they wanna say it. In your face, to say it precisely.
SID public image, self described, is "PunkRockaBali" (think raw energy of NOFX vs Social Distortion supersonically fueled with beer-soaked Balinese Rockabilly attitude).

History? SID produced their first three albums independently (the boys worked years of crappy night jobs), with fabulous, small scale indie labels 1997 "Case 15", 1999 "Superman is Dead", 2002 "Bad, Bad, Bad"(mini album, 6 tracks). In March 2003 SID finally signed with Sony-BMG Indonesia after extended negotiations regarding their right to sing the majority of their tracks in English and have full artistic rights over their 'image'!! With that decision they single handedly became the first band from Bali to be invited to sign with a major recording label in Indonesia, the first band in their nation (to my knowledge) to be recording majority of songs in English, AND the first punk band in Indonesia to get the national exposure and promotion that working with a major label in a third world country provides. And so the history of Indonesian Punk Rock begins!

And as for the question that everyone wants to know.the infamous bomb in Bali happened about 75M from their home, hangout center, punkrock boutique, bar and rehearsal studio that is also Jerinx' house, in the heart of Kuta. After panel beating back the rolling doors of the studio, and shifting a little debris, rehearsals continued as usual. Yeah, they saw a lot, it sucked big time, but its' not gonna stop 'em!

And where are they now? At the end of 2002, one of the more respectable music mags here cited SID as "The Next Big Thing" for 2003. With the release of their fourth album, "Kuta Rock City", followed by major airplay nationally and in some countries overseas, coupled with the instantpopularity of their newest filmclip. SID suddenly find themselves touring continuously throughout Indonesia. Last week they were in four major Indonesian cities, on three islands, in 7 days!

Sometimes playing for free at underground scene clubs, sometimes at street skate parties or alternative band festivals, at lots of universities, and even occasionally at "classy" venues who would have probably denied them entrance years ago! Which means more beers for all.

In 2003 SID even got a mention in Time Asia. They also won a few music awards. MTV Awards for Best New Artist 2003, AMI Awards for The Best New Artist 2003. Nominated again in AMI Awards 2007 for Best Rock Album. October 2007 they did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days with their strong D.I.Y work ethic. SID had share stages with international bands such as NOFX, MXPX and Hoobastank. They remain proud, boys from the streets of Kuta with a love of punk rock, beers and a good time. Ready for whatever comes next, excited about the next gig.

by: http://www.myspace.com/supermanisdead

DEADSQUAD

At the beginning, this band build since February 2006 and as a band project which played songs from old school metal band like Slayer, Anthrax, Pantera, and Sepultura. At the moment, the personel’s are: Stevi Eks - Step Forward (Guitar), Ricky - Seringai & Step Forward (Guitar), BonSquad (Bass) and Andyan Gorust - Siksakubur (Drum). Unfortunately Ricky can’t stay any longer because his full of activity with Seringai, Step Forward, and his job at Rolling Stones Magazine (Indonesia). In July 2006, Prisa (Zala) come as a new comer .


After doing auditions and looking around, finally they’ve found Babal (Alexander) as vocalist on October 2006. in the middle of december 2007 prisa resign from Deadsquad. and also with babal in august 2008..

And now we've found Coki from netral to replace Prisa, and Daniel to replace babal..

DEADSQUAD's New Line Up :
Stevi Item [Guitar]
BonSquad [Bass]
Andyan Gorust [Drums]
CokiBollemeyer [Guitar]
Daniel [Vocal]

dikutip dari: facebook

The Brandals

Formed in late 2001 as The Motives in urban polluted Jakarta, with Edo Wallad on vocal, Bayu on Lead guitar, Tonny on Rythm guitar, Doddy on Bass and Rully Annash on Drums. Spent most of 2002 practicing and performing their own materials, as well as classic R&B standards from The Who, The Stones, Hendrix, Kinks, some Pistols and The Clash. Early 2003, Edo left due to day job commitment as magazine editor. Enter Eka Annash (Rully's older brother), who intensified the whole song writing and performing activities, and changed the band's name to The Brandals. Throughout 2003 The Brandals been thru fire and high water, performing their string of original materials such as 100 km/jam, Lingkar Labirin, Marching Menuju Maut, Moonlight Chid, etc. Recording process started on March to October 2003 in Doors (East Jakarta) recording studio, which resulted in the released of their DIY debut album 'The Brandals'. The album, which distributed nation wide by a small indie label Sirkus Record, sold 7500 copy. An impressive number for an indie release. The Band continued their guerilla promo strategy, performed on underground gigs and uni/highschool music events. Promoting their album to various medias, and gain national highlight as one of the most notorious rock n roll band from the capital state of Indonesia, thanks to their lewd, provoking, disorderly act. Despite the disturbing image, The Brandals won critical approval from the medias and fans throughout the nation. Touring Java, Bali and Sumatera on 2004. Recording for the second album commenced on November 2004 at Studio 18 Jakarta. 14 new materials were recorded under Flystation label. Gruelling working hours were paid off when the album's finished in May 2005. After few months of distribution search, the band hooked up with Warner Music for a distribution deal nation wide and presented what would be their best release yet, the eclectic 'Audio Imperialist'. The album infused punk's ferocious, rockabilly's rhythm with country tinged rock n roll. Fuelled with lyrical contents that speaks urban life obsession on decadence, social injustice and rejected romance gone bad.
2007 saw the band back in the studio recorded their 3rd output ‘Brandalisme’. Trying to break the standard rock n’ roll platform, the new album became an experimental ground for the band to expanding their musical palette. ‘Brandalisme’ managed to dilute the new experiment sound of The Brandals with their rough and reverb trademark. The result was a refreshing and challenging new territory for the band as well for the fans. Still holds their DIY ethic flags high, ‘Brandalisme’ released by Aksara Records, another respected Jakarta’s independent label. Right now, the band's doing what they do best : touring, playing, spitting rough facts about the band's myth and bollocks...independently. Welcome to The Brandals experience!

dikutip dari: facebook

Shaggy Dog

Shaggydog adalah sebuah band yang terbentuk di Sayidan-sebuah kampung dipinggir sungai di tengah kota Jogja-yang nyaman dan damai. Pada Tanggal 1 Juni 1997, band yang beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik & Yoyo' ini sepakat untuk menyebut musik yang mereka mainkan sebagai “Doggy Stylee” ; perpaduan antara beberapa unsur musik seperti ska, reggae, jazz, swing dan rock n’ roll, bahkan sampai rock yang di-mix secara special oleh 6 orang bartender ini.
Cherry Poppin Daddies, Hepcat, Bob Marley, Song Beach Dub Allstars merupakan sebagian kecil dari band-band yang meng-influence Shaggydog. Yang lain? Pahit manis hidup adalah inspirasi mereka

Waktu pun berlalu, show demi show mereka jalani. Pada tahun 1999 album shaggydog yang pertama diliris. Dengan label Doggy House (management Shaggydog), Album yang diberi title “SHAGGYDOG” ini membuahkan hasil yang diluar dugaan. 20.000 copy habis terjual. Jumlah yang cukup besar untuk sebuah band indie. Semenjak itu Shaggydog pun mulai show di daerah-daerah seputar Nusantara…dari Jawa sampai ke Lombok..sampai-sampai mereka rela meninggalkan bangku kuliah.

Dua tahun setelah itu, tepatnya tahun 2001, album kedua yang bertitel “BERSAMA” diliris. Kalau kalian tahu, album ini benar-benar diliris dengan cucuran keringat dan air mata. Motor sang manager pun tergadaikan. Bukan itu saja, rekaman yang berlangsung di Bandung ini sampai memaksa mereka untuk ngamen di kawasan Dago karena kehabisan duit…What a life Man..!!

Tahun 2003 merupakan "Lucky Year" buat Shaggydog. Dimulai New Year Party di UPN Jogja, sekitar 20.000 doggiez tumplek..blek berdansa bersama Shaggydog. Bulan Maret, Mei Shaggydog menjalani Tour 8 Kota (Semarang, Solo, Tegal, Salatiga, Purwokerto, Pekalongan, Jogja, Magelang). Dari banyaknya show, basic massa yang fanatik, musik yang ceria dan lirik yang nakal dalah beberapa diantara faktor kesuksesan Shaggydog. Dengan berbekal materi yang cukup matang, Shaggydog mengajak EMI Indonesia untuk melakukan kolaborasi agar musik yang dihasilkan Shaggydog dapat tersebar lebih luas. Kolaborasi ini akhirnya menghasilkan album ketiga Shaggydog dengan titel "HOT DOGZ". Kalau kalian pasang telinga lebar2 selebar kuping gajah...pasti syaraf urat kalian tidak sabar untuk segera mengikuti irama lagu-lagu Shaggydog di album ini.

Lagu-lagu Shaggydog tidak hanya tersebar di Indonesia, tahun 2003 sebuah perusahaan rekaman di Jepang meminta salah satu lagu Shaggydog untuk ikut kompilasi album "ASIAN SKA FOUNDATION" yang berisi band-band ska se-Asia. Sayangnya cuma beredar di Jepang. Lagu "Second Girl" yang diikutkan Shaggydog dalam kompilasi ini.
Perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karir Shaggydog selama ini telah membulatkan tekad para personil Shaggydog untuk lebih mempertajam taring mereka (kaya macan yaa) di industri musik Indonesia. Dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang menunjukkan kalau tidak hanya berharap bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia sekaligus akan membuat persaingan pada industri musik semakin panas.

dikutip dari: facebook

Daftar Blog Saya

blog yang mengulas musik

berawal dari keinginan tuk memperkenalkan musik surabya di kanca dunia

Cari